SifatCr diantaranya tahan korosi, kuat dan keras. Bahan yang mengandung Cr(VI) diantaranya adalah berbagai cat dan pigmen primer, kromium dan dampak proses pelapisan logam terhadap kondisi kesehatan, sehingga dapat dilakukan pencegahan untuk meminimalisasi dampak kesehatan ataupun menghindari agar tidak terkena dampak kesehatan tersebut.
Pencegahan korosi dengan pelapisan logam Cr disebut …. A. Pengecatan B. Tin plating C. Cromium plating D. Galvanisasi E. Perlindungan katodik Jawab Lapisan Cr mencegah kontak langsung logam dengan oksigen dan air. Di samping itu, Cr teroksidasi membentuk lapisan oksida Cr2O3 yang sangat kuat sehingga dapat melindungi logam Fedi bawahnya. Apabila tergores, lapisan Cr masih dapat melindungi besi karena Cr E0= -0,74V lebih mudah teroksidasi dibanding Fe E0 = -0,44 V. Pelapisan Cr Cromium plating biasanya dikenal dengan nama electroplating/penyepuhan. Jawaban C - Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat
pergantianalat. Masalah korosi logam ini memang tidak dapat dihindari, namun dapat dicegah atau dikendalikan [4]. Oleh sebab itu beberapa cara telah dilakukan untuk dapat mengurangi korosi terhadap instalasi industri, antara lain dengan proteksi katodik, pelapisan (coating) yang dapat menggurangi kontak logam dengan lingkungannya dan yang
Pengertian Korosi Korosi adalah peristiwa perusakan logam oleh karena terjadinya reaksi kimia antara logam dengan zat-zat di lingkungannya membentuk senyawa yang tak dikehendaki. Contoh peristiwa korosi antara lain karat pada besi, pudarnya warna mengkilap pada perak, dan munculnya warna kehijauan pada tembaga. Reaksi kimia yang terjadi termasuk proses elektrokimia di mana terjadi reaksi oksidasi logam membentuk senyawa-senyawa oksida logam ataupun sulfida logam. Korosi pada Besi Perkaratan Proses korosi pada besi dapat dibagi menjadi dua reaksi redoks terpisah, antara lain Proses hilangnya besi Bagian besi yang hilang umumnya adalah bagian besi yang mengalami kontak dengan air. Bagian ini disebut daerah anode, sebagaimana reaksi oksidasi besi terjadi . Ketika atom-atom Fe kehilangan elektron, terbentuklah cekungan di bagian hilangnya besi tersebut. Selanjutnya, elektron-elektron yang terlepas tersebut akan mengalir ke bagian dengan konsentrasi oksigen tinggi yang umumnya terletak di tepi tetesan air tempat terbentuknya cekungan. Bagian ini disebut daerah katode, di mana elektron yang terlepas dari atom besi mereduksi O2 . atau . Pada umumnya, reaksi reduksi yang terjadi adalah reaksi reduksi oksigen dengan H+, sebagaimana medium terjadinya korosi cenderung bersifat asam dan reaksi reduksi dalam suasana asam cenderung lebih spontan, sebagaimana potensial reduksinya lebih besar +1,23 V. Ion H+ berasal dari asam H2CO3 yang terbentuk dari reaksi pelarutan karbon dioksida dalam uap air di udara. Jadi, keseluruhan reaksi hilangnya besi, tanpa reaksi pembentukan karat, yaitu . Proses pembentukan karat Karat besi, Fe2O3∙nH2O yang merupakan senyawa padatan yang berwarna coklat kemerahan, terbentuk pada reaksi redoks yang berbeda dengan reaksi sebelumnya. Ion-ion Fe2+ yang terbentuk pada daerah anode terdispersi dalam air dan bereaksi dengan O2 membentuk Fe3+ dalam karat. Keseluruhan reaksi pada proses ini adalah Secara keseluruhan, jika persamaan reaksi hilangnya besi dengan reaksi pembentukan karat dijumlahkan maka diperoleh Reaksi korosi pada besiSumber Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry The Central Science 13th edition. New Jersey Pearson Education, Inc. Faktor Penyebab Korosi Pada Besi Faktor-faktor yang Mempengaruhi 1. Konsentrasi H2O dan O2 Dalam kondisi kelembaban yang lebih tinggi, besi akan lebih cepat berkarat. Selain itu, dalam air yang kadar oksigen terlarutnya lebih tinggi, perkaratan juga akan lebih cepat. Hal ini sebagaimana air dan oksigen masing-masing berperan sebagai medium terjadinya korosi dan agen pengoksidasi besi. 2. pH Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi akan lebih cepat, sebagaimana reaksi reduksi oksigen dalam suasana asam lebih spontan yang ditandai dengan potensial reduksinya lebih besar dibanding dalam suasana netral ataupun basa. 3. Keberadaan elektrolit Keberadaan elektrolit seperti garam NaCl pada medium korosi akan mempercepat terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit membantu menghantarkan elektron-elektron bebas yang terlepas dari reaksi oksidasi di daerah anode kepada reaksi reduksi pada daerah katode. 4. Suhu Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini sebagaimana laju reaksi kimia meningkat seiring bertambahnya suhu. 5. Galvanic coupling Bila besi terhubung atau menempel pada logam lain yang kurang reaktif tidak mudah teroksidasi, potensial reduksi lebih positif, maka akan timbul beda potensial yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari besi anode ke logam kurang reaktif katode. Hal ini menyebabkan besi akan lebih cepat mengalami korosi dibandingkan tanpa keberadaan logam kurang reaktif. Efek ini disebut juga dengan efek galvanic coupling. Cara Mencegah Korosi pada Besi 1. Menggunakan lapisan pelindung untuk mencegah kontak langsung dengan H2O dan O2 Contoh lapisan pelindung yang dapat digunakan, antara lain lapisan cat, lapisan oli dan gemuk, lapisan plastik, dan pelapisan logam lain, seperti Sn, Zn, dan Cr. Pada pelapisan cat dan pelapisan plastik, bila cat tergores/terkelupas atau plastik terkelupas, korosi akan mulai terjadi bagian yang terpapar dengan udara tersebut. Pada pelapisan dengan oli dan gemuk, perlu dilakukan pengolesan secara berkala. Pada pelapisan timah tin plating, timah lebih tahan korosi kurang reaktif dibanding besi, di mana potensial reduksi besi lebih negatif E° Fe = −0,44 V; E° Sn = −0,14 V. Namun, sebagaimana efek galvanic coupling, apabila lapisan timah tergores, maka timah justru akan mempercepat korosi pada besi. Pelapisan timah umumnya dilakukan pada kaleng-kaleng kemasan. Pelapisan timah umumnya digunakan pada kaleng-kaleng kemasan dengan tujuan agar kaleng-kaleng bekas cepat rusak dan hancur. Pada pelapisan zink galvanisasi, zink lebih reaktif dibanding besi E° Fe = −0,44 V; E° Sn = −0,76 V. Berbeda dengan timah, bila lapisannnya tidak utuh, zink masih dapat melindungi besi dari korosi. Hal ini terjadi sebagaimana terbentuknya sel elektrokimia dengan zink sebagai anode yang teroksidasi dan besi sebagai katode. Mekanisme perlindungan ini disebut perlindungan katode. Pelapisan zink umumnya digunakan pada besi penopang konstruksi dan pipa besi. Pada pelapisan kromium chrome plating, kromium lebih reaktif dibanding besi E° Fe = −0,44 V; E° Cr = −0,74 V. Sama seperti zink, mekanisme perlindungan katode juga terjadi pada pelapisan kromium meskipun ada lapisan kromium yang rusak. Pelapisan kromium umumnya digunakan pada ketel, setang, dan bemper mobil. 2. Menggunakan perlindungan katode a. Menggunakan logam lain yang lebih reaktif sebagai anode korban Logam lain yang lebih reaktif dari besi, seperti Zn, Cr, Al, dan Mg, akan berfungsi sebagai anode korban yang menyuplai elektron yang digunakan untuk mereduksi oksigen pada katode besi. Metode perlindungan katode ini dapat dilakukan dengan pelapisan seperti pada galvanisasi dan chrome plating ataupun dengan hanya menghubungkan logam anode korban dengan besi. Sebagai contoh, pipa besi yang ditanam di bawah tanah dan badan kapal laut umumnya dihubungkan dengan batang magnesium. Magnesium akan berfungsi sebagai anode korban dan besi menjadi katode yang terlindungi dari korosi E° Fe = −0,44 V; E° Cr = −2,37 V. Batang magnesium tersebut harus diganti secara berkala. Perlindungan pipa besi dengan anode korban MgSumber Silberberg, Martin S. & Amateis, Patricia. 2015. Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change 7th edition. New York McGraw-Hill Education b. Menyuplai listrik dari luar Untuk melindungi tangki besi bawah tanah juga dapat digunakan anode inert seperti grafit yang dihubungkan dengan sumber listrik. Elektron dari sumber listrik akan mengalir ke anode, lalu oksidasi yang terjadi di anode akan melepas elektron yang akan mengalir menuju katode tangki besi melalui elektrolit tanah. Contoh Soal Berikut ini logam yang dapat digunakan untuk perlindungan katode dalam mencegah korosi besi, kecuali… a. magnesium b. kromium c. timah d. aluminium e. zink Jawab c. timah Timah adalah satu-satunya logam yang kurang reaktif dibanding besi, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan katode, namun mengaibatkan terjadinya efek galvanic coupling. Korosi – Referensi Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry The Central Science 13th edition. New Jersey Pearson Education, Inc. Johari, & Rachmawati, M. 2008. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII Jilid 3. Jakarta Esis McMurry, John E., Fay, Robert C., & Robinson, Jill K. 2016. Chemistry 7th edition. New Jersey Pearson Education, Inc. Petrucci, Ralph H. et al. 2017. General Chemistry Principles and Modern Applications 11th edition. Toronto Pearson Canada Inc. Purba, Michael. 2007. Kimia 3B untuk SMA Kelas XII. Jakarta Erlangga Silberberg, Martin S. & Amateis, Patricia. 2015. Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change 7th edition. New York McGraw-Hill Education Artikel Korosi – Pengertian, Faktor Penyebab, Cara Mencegah, Proses Terjadinya Kontributor Nirwan Susianto, Alumni Kimia FMIPA UI Materi lainnya Koloid Sifat Koligatif Larutan Termokimia
MakalahPelapisan Logam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah korosi sudah menjadi hal yang wajar dikalangan masyarakat pada umumnya, khususnya bagi industri-industri. Karena sifat dari korosi itu sendiri adalah merusak fasilitas atau alat-alat yang berbahan dasar dari logam besi, sehingga masyarakat atau industri merasa takut akan
PertanyaanSuatu metode pencegahan korosi terhadap suatu logam dengan caramelapiskannyadengan seng disebut ....Suatu metode pencegahan korosi terhadap suatu logam dengan cara melapiskannya dengan seng disebut .... elektrolisis galvanisasi sel galvani elektrokimia sel volta Jawabanjawaban yang benar adalah yang benar adalah adalah suatu proses pelapisan logam dengan seng untuk mencegah korosi. Lapisan seng Zn ini dapat mencegah kontak langsung antara logam dengan oksigen dan air. Logam seng Zn akan teroksidasi, sehingga akan melindungi logam yang ada dibawahnya. Jadi, jawaban yang benar adalah adalah suatu proses pelapisan logam dengan seng untuk mencegah korosi. Lapisan seng Zn ini dapat mencegah kontak langsung antara logam dengan oksigen dan air. Logam seng Zn akan teroksidasi, sehingga akan melindungi logam yang ada dibawahnya. Jadi, jawaban yang benar adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!102Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Adabeberapa prinsip pencegahan terhadap korosi,tergantung pada alat, tempat serta jenis lingkungan yg korosif : 1. Prinsip perbaikan lingkungan. yang korosif 2. Prinsip netralisasi zat koroden sedemikian sehingga tdk berbahaya lagi 3. Prinsip perlindungan permukaan dengan cara : a. pelapisan dengan cat (organis coating)
Korosi menjadi bagian daripada suatu peristiwa kimia yang melibatkan reduksi oksidasi atau biasa disebut reaksi redoks. Peristiwa ini sendiri dapat terjadi pada ikatan logam seperti besi, baja, dan lain sebagainya. Oleh karena itulah dapat diartikan, terjadinya korosi berarti material tersebut telah mengalami kerusakan karena strukturnya bukan lagi sebagai logam murni melainkan logam oksida oleh adanya reaksi oksidasi yang terjadi pada logam tersebut. Disisi lainnya, berdasarkan sistem tabel periodik unsur, saat ini diketahui terdapat 80 jenis unsur logam dimana setangah dari jumlah tersebut dapat dikombinasikan atau dicampur dengan logam lain untuk membentuk paduan logam yang dapat menghasilkan variasi lebih dari jenis paduan logam yang berbeda. Dimana untuk masing-masing paduan tersebut akan memiliki sifat fisik, kimia, dan mekanik yang berbeda karena tersusun dari jenis logam yang berbeda namun semua jenis paduan tersebut dapat mengalami korosi dengan batas dan cara tertentu. Diakui ataupun tidak, adanya korosi mempengaruhi banyak bidang kehidupan manusia yang menggunakan benda terbuat dari logam. Hal itu karena proses korosi tidak hanya mempengaruhi sifat kimia logam tetapi juga menghasilkan perubahan sifat fisik dan mekaniknya. Logam yang sejatinya memiliki permukaan mengkilap dapat menjadi kusam dan kotor pada permukaannya dengan adanya korosi. Selain itu, logam yang pada dasarnya bersifat kuat dan kokoh, ketika mengalami korosi hingga ke bagian dalam, maka logam tersebut dapat menjadi keropos dan rapuh. Oleh karena itu terjadinya korosi sangat tidak diinginkan untuk material logam yang digunakan dalam kehidupan sehari hari. Pengertian Korosi Korosi adalah peristiwa berkarat dan terkelupasnya material logam seperti halnya dengan arti besi dimana hal ini terjadi karena reaksi oksidasi pada logam tersebut, oleh karena itulah korosi dapat menyebabkan kerusakan pada struktur material sehingga logam yang telah mengalami korosi menjadi tidak berguna atau memiliki nilai yang rendah karena sifat logam akan turun dengan adanya korosi. Pengertian Korosi Menurut Para Ahli Adapun definisi korosi menurut para ahli, antara lain; Supardi 1997, Korosi adalah proses terjadinya kerusakan secara material yang terjadi pada logam sebagai akibat lingkungan yang lembab. Dimana prihal ini membuktikan adanya reaksi kimia yaitu pada temperatur yang tinggi antara logam dan gas pada elektrokimia dalam lingkungan air atau udara basah Faktor Penyebab Terjadinya Korosi Faktor yang menjadi penyebab terjadi korosi secara sederhana, yaitu; Ketika logam yang baru dibuat mengalami kontak atau terpapar dengan udara, dimana maka permukaan yang awalnya mengkilap akan tertutup oleh karat akibat bereaksi dengan udara Adanya kecenderungan suatu logam untuk mengalami korosi ditentukan dari stabilitas dan kondisi logam tersebut. Suatu logam dapat terbentuk dalam keadaan logam murni, keadaan teroksidasi nol, ataupun dalam bentuk senyawa yang bergabung dengan unsur lain atau teroksidasi positif. Di alam, sebagian besar logam ditemukan dalam bentuk senyawa yang artinya logam cenderung lebih stabil dalam bentuk teroksidasi untuk berikatan dengan unsur lain. Dengan alasan ini inilah, maka penyebab terjadinya korosi untuk mendapatkan logam murni seperti yang biasa kita gunakan diperlukan energi yang cukup besar untuk mendapatkan logam murni. Sebaliknya ketika mengalami korosi yang berarti logam murni akan teroksidasi dan berikatan dengan unsur lain, maka energi akan dilepaskan dengan peristiwa ini atau dapat dikatakan proses korosi ini adalah proses spontan yang dapat terjadi tanpa adanya energi. Sangat mudah untuk menemukan benda di kehidupan kita yang menunjukkan tanda-tanda korosi. Bentuk Proses Korosi Ketika suatu logam seperti besi ditempatkan diluar ruangan dan material tersebut terpapar dengan kelembaban udara, besi tersebut akan berkarat dengan cepat. Hal itu dikarenakan pada keadaan udara lembab itu berarti pada kondisi tersebut uap air berada dalam jumlah yang tinggi pada udara. Uap air yang akan berperan dalam proses korosi besi tersebut dimana akan terjadi reaksi reduksi oksidasi pada prosesnya. Laju korosi akan dipercepat dengan adanya uap air garam pada kelembaban udara tersebut. Proses korosi terjadi melalui reaksi elektrokimia dimana molekul air akan menjadi sistem sel volta dalam mengalami kontak dengan logam dan akan mengoksidasi logam besi tersebut. Tentunya proses ini dapat terjadi dengan adanya oksigen bebas yang berperan dalam proses oksidasi. Mekanisme terjadinya korosi berawal ketika besi mengalami kontak dengan molekul air yang terdapat di udara. Reaksi reduksi oksidasi seperti yang ada pada baterai terjadi pada proses korosi. Logam akan berperan sebagai anoda sehingga logam tersebut akan mengalami oksidasi. Proses ini akan menghasilkan ion logam dan elektron bebas yang kemudian elektron tersebut akan berpindah dan mereduksi oksigen dan dapat menghasilkan ion hidroksida. Hal itu akan mendukung terjadinya reaksi katiodik. Pelarutan logam pada anoda akan menghasilkan dua produk yaitu ion logam yang akan berada pada larutan dan menghalami hidrasi atau menghasilkan ion logam yang berbentuk senyawa padat dan terkumpul pada permukaan. Besi murni Fe merupakan logam besi yang biasa digunakan sebagai material. Besi tersebut akan teroksidasi sehingga bermuatan 2+ dan akan menghasilkan elektron untuk mereduksi oksigen pada udara. Reaksi ini terjadi pada anoda Fes Fe2+aq + 2e– Elektron akan berpindah di dalam logam besi dan bergerak ke arah teteasan molekul air berada. O2g + 2 H2Ol + 4e– 4 OH–aq Dalam air, ion hidroksida akan bergerak ke arah dalam dan bereaksi dengan besi yang telah teroksidasi Fe2+. Hal itu akan menghasilkan besi II hidroksida yang akan mengendap. FeÂ2+aq + 2 OH– aq FeOH2 s Karat akan terbentuk dengan cepat ketika proses oksidasi dari endapan terjadi. Hal itu karena pada umumnya FeOH2 bersifat reaktif dan akan dengan mudah bereaksi dengan oksigen yang berada pada udara bebas menghasilkan proses korosi. 4 FeOHÂ2 s + O2 g 2 Fe2O3•H2O s + 2 H2O l Karat tersebut berbentuk besi oksida yang terhidrasi dan akan menutupi permukaan logam besi. Karat memiliki warna coklat kehitaman sehingga akan menurunkan nilai dari logam tersebut. Dengan proses demikian, hal itulah yang menyebabkan proses korosi umumnya terjadi pada permukaan terlebih dahulu. Pencegahan Korosi dan Contohnya Berikut ini adalah serangkain faktor penyabab terjadinya krosi dalam ilmu kimia beserta contohnya, antara lain; Pelapisan Permukaan Metode pencegahan korosi yang paling sederhana dan mudah yaitu melalui pelapisan permukaan dimana pada metode ini, logam akan dilapisi dengan material penutup lain seperti cat. Penutupan permukaan logam dengan cat akan menghambat terjadinya kontak antara logam dengan uap air dan juga udara. Hal itu berarti akan mencegah terjadinya proses korosi pada logam tersebut. Sacrificial Coating Metode coating lainnya yaitu sacrificial coating dimana pada proses ini permukaan logam akan dilapisi dengan logam lain yang lebih mudah mengalami oksidasi atau proses ini juga dikenal dengan sacrificial coating. Salah satu logam sebagai pelapis akan dikorbankan untuk melindungi logam utama. Besi ataupun baja umumnya dilapisi dengan zink yang merupakan logam yang lebih reaktif. Proses ini juga dikatakan sebagai galvanisasi dimana korosi pada zink yan dihasilkan dari oksidasinya sedangkan besi akan mengalami reduksi. Reduksi pada besi merupakan inhibitor dari korosi. Proteksi Katiodik Cara lain untuk memproteksi logam dari korosi adalah dengan menggunakan metode proteksi katiodik dimana pada prosesnya, muatan elektrik negatif akan dialirkan ke logam secara kontinyu. Proteksi katiodik mereplikasi efek dari metode sacrificial coating dengan logam yang jauh lebih aktif. Sumber dari muatan negatif pada umumnya berasal dari power supply eksternal. Proses ini banyak digunakan dalam proteksi korosi untuk tangki bahan bakar dan pipa bawah tanah. Passivation Metode ini merupakan cara menghambat korosi pada logam melalui film tipis yang dilapiskan pada permukaan logam sebagai penghalang terhadap oksidasi logam tersebut. Pembentukan lapisan pasif ini akan dipengaruhi oleh pH lingkungan, suhu, dan kondisi kimia. Metode ini telah digunakan pada patung Liberty yang dilapisi dengan platina biru-hijau melalui reaksi kimia tertentu. Hal ini akan memproteksi logam tembaga dari patung Liberty. Anodisasi Anodisasi adalah cara penghambatan korosi dimana logam akan diproteksi dengan senyawa spesifik tertentu melalui kondisi elektrokimia. Hal ini akan menghasilkan film atau lapisan tipis logam oksida berukuran nanometer. Pori akan memungkinkan terjadinya oksidasi pada film, metode ini menghasilkan lapisan yang lebih tebal daripada metode passivation. Sacrificial Anode Protection Memiliki prinsip yang sama dengan sacrificial coating, metode scrificial anode protection terbentuk dari logam yang memiliki reaktivitas lebih tinggi daripada logam utama yang akan diproteksi. Proses ini dapat digunakan untuk mencegah korosi pada struktur logam dengan kuat. Metode sacrificial anode akan rusak terlebih dahulu sebelum logam yang diproteksi mengalami kerusakan. Namun, kekurangan dari metode ini yaitu mengharuskan adanya penggantian dari pelapis secara berkala karena pelapis dapat mengalami kerusakan. Itulah tadi pembahasan secara lengkap tentang materi kimia dengan fokus pada pengertian korosi menurut para ahli, faktor penyebab, proses tarjadi, pencegahan, dan contohnya di dalam kehidupan. Semoga melalui artikel ini bisa memberikan wawasan serta membarikan pengetahuan kepada segenap pembaca sekalian. Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.
Selainitu pemasukan logam ke dalam lingkungan berasal daribuangan limbah rumah tangga yang mengandung logam Zn seperti korosi pipa-pipaair dan produk-produk konsumen (misalnya, formula detergen) yang tidakdiperhatikan sarana pembuangannya (Connel dan Miller, 1991 dalam Al-Harisi, 2008). 10. Pencegahan dan Penaggulangan Pencemaran Zn
Apa itu korosi? Bahasa sederhananya korosi adalah pengkaratan. Biasa kita lihat pada besi, di suatu waktu terjadi pengkaratan. Nah, itulah yang dinamakan korosi. Tentu saja korosi itu sangat merugikan. Lihat saja, pagar besi yang indah tiba-tiba berubah menjadi tidak indah. Korosi juga membuat besi menjadi mudah sekali dipatahkan. Cara yang paling sering digunakan untuk mencegah korosi dengan melakukan pengecatan. Makanya secara berkala, kita melakukan pengecatan pada pagar besi. Entah itu satu kali setahun, dua kali setahun, ataupun tiga kali setahun. Apakah ada besi yang tidak pernah terjadi korosi? Ada, jawabannya besi stainless steel. Itu besi mantap banget dah, tidak pernah terjadi pengkaratan. Pengertian Korosi Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara logam dengan berbagai zat di lingkungannya sehingga menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki. Korosi sering disebut dengan pengkaratan. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi sedangkan oksigen mengalami reduksi. Karat yang terjadi pada logam umumnya berupa oksida atau karbonat berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada peristiwa korosi besi, pada bagian tertentu dari besi itu sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi. Fes → Fe2+aq + 2e Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi, bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi. O2g + 4H+aq + 4e → 2H2Ol atau O2g + 2H2Ol + 4e → 4OH–aq Pada ion besi II terbentuk pada anode, selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi III kemudian membentuk oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Bagian besi mana yang bertindak sebagai anode maupun katode? Hal tersebut bergantung pada banyak faktor, misalnya zat pengotor atau perbedaan rapatan logam itu. Jenis-Jenis Korosi Ada berbagai jenis korosi, yakni 1. Korosi Homogen Korosi homogen terjadi karena reaksi elektrokimia yang secara homogen yang terjadi karat ke seluruh bagian material yang terbuka. Sifat dari korosi ini adalah merata dan material menipis. 2. Korosi Galvanis Apabila terjadi kontak atau secara listrik kedua logam dengan berbeda potensial akan menimbulkan aliran listrik diantara kedua logam tersebut. Logam yang mempunyai tahanan potensial rendah akan terkikis dan yang memiliki potensial tinggi akan menurun potensial nya. Korosi galvanis dipengaruhi oleh lingkungan, jarak, area, dan luas. 3. Crevice Corrosion Sifat korosi ini tidak tampak dari luar tapi merusak konstruksi. Korosi ini sering terjadi pada sambungan yang kurang kedap seperti pada lubang, gasket, lap joint, kotoran, dan endapan. 4. Korosi Intergranular Korosi intergranular terjadi pada daerah tertentu dengan penyebab grain boundary. Hal ini disebabkan oleh adanya kekosongan unsur pada kristal dari proses pengecoran. Sehingga korosi ini sering terjadi pada proses pengecoran atau pengelasan. Faktor-Faktor Penyebab Korosi Ada berbagai faktor yang mampu menyebabkan korosi, yakni 1. Air dan Kelembaban Udara Dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab yang banyak mengandung uap air akan mempercepat berlangsungnya proses korosi. 2. Elektrolit Asam atau Garam Elektrolit merupakan media yang baik untuk terjadinya transfer muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah diikat oleh oksigen di udara. Air hujan banyak mengandung asam sedangkan air laut banyak mengandung garam. Oleh karena itu air hujan dan air laut mampu menyebabkan korosi. 3. Permukaan Logam yang Tidak Rata Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode sulit terbentuk. 4. Terbentuknya sel elektrokimia Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada lingkungan berair atau lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia secara langsung. Logam yang potensial rendah akan segera melepaskan elektron ketika bersentuhan dengan logam yang potensial tinggi, serta akan mengalami oksidasi oleh oksigen dari udara. Hal tersebut mengakibatkan korosi lebih cepat terjadi pada logam yang potensialnya rendah, sedangkan logam yang potensialnya tinggi justru lebih awet. Misalnya, paku keling yang terbuat dari tembaga untuk menyambung besi akan menyebabkan besi di sekitar paku keling tersebut berkarat lebih cepat. 5. pH Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi akan lebih cepat, sebagaimana reaksi reduksi oksigen dalam suasana asam lebih spontan yang ditandai dengan potensial reduksinya lebih besar dibanding dalam suasana netral ataupun basa. 6. Suhu Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini sebagaimana laju reaksi kimia meningkat seiring bertambahnya suhu. 7. Bakteri Tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena mampu menghasilkan karbon dioksida CO2 dan hidrogen sulfida H2S. CO2 akan menurunkan pH sehingga menaikkan kecepatan korosi. H2S dan besi sulfida Fe2S2 hasil reduksi sulfat SO42- oleh bakteri pereduksi sulfat pada kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat ada di dalam air. Zat-zat ini dapat menaikkan kecepatan korosi. 8. Galvanic Coupling Bila besi terhubung atau menempel pada logam lain yang kurang reaktif tidak mudah teroksidasi, potensial reduksi lebih positif, maka akan timbul beda potensial yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari anode ke katode. Hal ini menyebabkan besi akan lebih cepat mengalami korosi dibandingkan tanpa keberadaan logam kurang reaktif. Efek ini disebut juga dengan efek galvanic coupling. Cara Mencegah Korosi Adapun cara untuk mencegah korosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni 1. Pengecatan Cara paling Umum Fungsi pengecatan untuk melindungi besi terhadap kontak dengan air dan udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi dari korosi. Pengecatan harus sempurna karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah cat akan terkorosi. Cara ini umumnya dilakukan pada pagar rumah maupun jembatan. 2. Dibalut plastik Plastik mampu mencegah besi terkontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga biasanya dibalut plastik untuk menghindari korosi. 3. Pelapisan dengan Krom Krom Cr memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang diberi lapisan krom akan mengkilap. Pelapisan dengan krom dilakukan dengan proses elektrolisis. Krom dapat memberikan perlindungan meskipun lapisan krom tersebut ada yang rusak. Cara ini umumnya dilakukan pada kendaraan bermotor, misalnya bumper mobil. 4. Pelapisan dengan Timah Tin plating Timah Sn termasuk logam tahan karat. Kaleng kemasan dari besi umumnya dilapisi dengan timah. Proses pelapisan dilakukan secara elektrolisis. Lapisan timah akan melindungi besi selama lapisan itu masih utuh. Apabila terdapat goresan, maka timah justru mempercepat proses korosi karena potensial elektrode besi lebih positif dari timah. 5. Pelapisan dengan Seng Galvanisasi Seng Zn dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal ini karena potensial elektrode besi lebih negatif daripada seng, maka besi yang terkontak dengan seng akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode dan seng akan mengalami oksidasi sehingga besi akan lebih awet. 6. Pengorbanan Anode Sacrificial Anode Perbaikan pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan perbaikan yang mahal biayanya. Hal ini dapat diatasi dengan teknik sacrificial anode, yaitu dengan cara menanamkan logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena magnesium merupakan logam yang aktif lebih mudah berkarat. 7. Membuat Paduan Logam Stainless Steel Paduan logam yang sering dipakai adalah stainless steel. Merupakan campuran dari 74% besi Fe, 18% nikel Ni, dan 8% krom Cr. Contohnya pada alat-alat perkakas rumah tangga seperti sendok stainless steel. *** Pertanyaan sederhana, kenapa korosi hanya terjadi pada logam? Jawabannya karena logam pada bagian tertentu bisa sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi. Dan di bagian sisi lagi bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi. Jadi pada logam terjadi dua peristiwa sekaligus, oksidasi dan reduksi. Tentu saja ini hanya pada logam tertentu.
logamsatu dengan yang lain seperti pelapisan logam besi dengan logam krom. Penggunaan logam berat pada proses pelapisan logam secara intensif akan dapat menghasilkan limbah, dan apabila dibuang secara bebas maka akan menimbulkan kontaminasi yang serius terhadap tanah dan perairan (Akhmad, 2011). Limbah yang dihasilkan dari industri pelapisan
Videosolusi dari Tanya untuk jawab Chemistry - 12} | Kimia Fisik dan Analisis . Kimia Fisik dan Analisis; Pencegahan korosi dengan pelapisan logam Cr disebut Korosi; Reaksi Redoks dan Sel Elektrokimia; Kimia Fisik dan Analisis; Kimia; Share. Cek video lainnya.
Pencegahankorosi dengan pelapisan logam Cr disebut . A. Pengecatan B. Tin plating C. Cromium plating D. Galvanisasi E. Perlindungan katodik Jawab: Lapisan Cr mencegah kontak langsung logam dengan oksigen dan air. Di samping itu, Cr teroksidasi membentuk lapisan oksida Cr2O3 yang sangat kuat sehingga dapat melindungi logam Fedi bawahnya.
F7iMa1. wk688mn51r.pages.dev/358wk688mn51r.pages.dev/433wk688mn51r.pages.dev/70wk688mn51r.pages.dev/161wk688mn51r.pages.dev/312wk688mn51r.pages.dev/87wk688mn51r.pages.dev/466wk688mn51r.pages.dev/169
pencegahan korosi dengan pelapisan logam cr disebut