Kuliner-kuliner kuliner banyak dan berjejer sebanyak 60 lapak kuliner. CIPANAS.MEDIA3.ID -Masjid Atta'awun Puncak yang terletak di Jalan Cisarua Bogor, letaknya diantara perkebunan teh Puncak Pass Bogor, banyak dikunjungi wisatawan-wisatawan baik asing maupun domestik. Karena masjid Atta'awun, selain untuk beribadah sholat, ternyata memiliki keindahan alam diatas bukit teh, hingga banyak
harga tiket Gratis, Waktu aktif 24 jam, Alamat J L. Raya Puncak—Gadog, Tugu Selatan, Kec. Cisarua, Jawa Barat; Bahan pengikat pemeriksaan situs Masjid Atta’awun Puncak, bagi Anda yang sering melintas di Jalan Raya Puncak Gadog Bogor pasti pernah melihat kemegahan bangunan tempat ibadah ini. Keindahannya menonjol dari bangunan lainnya, bahkan bisa dikatakan sangat indah. Meski begitu, dia memiliki banyak keunikan yang membuat semua mata tertuju padanya. Seperti masjid pada umumnya, fungsi utama bangunan ini tak lain adalah sebagai tempat ibadah. Namun karena keindahan dan letaknya yang strategis, tidak sedikit orang yang lewat dan memasukinya. Selain beribadah, ada juga yang sekadar beristirahat di sepanjang jalan. Ada juga yang menempuh keduanya, yaitu istirahat setelah menunaikan shalat wajib sesuai waktunya. Keindahan alam sekitar lokasi menjadi daya tarik tambahan, suasana sejuk dan damai dijamin langsung terasa. Masjid ini dikelilingi pemandangan hijau persawahan dan perkebunan warga, viewpoint sangat jernih dan begitu indah. Kredit Foto Google Maps Masjid Atta’Awun Puncak Meski hanya masjid umum yang bisa dikunjungi siapa saja, namun Masjid Atta’awun memiliki pesona tersendiri. Tak heran jika tempat ibadah ini selalu dipadati pengunjung untuk beribadah, bersantai dan kegiatan terkait lainnya. 1. Sejarah Masjid Atta’awun Tidak lengkap rasanya jika tidak membahas sejarah sebuah bangunan yang memiliki banyak keistimewaan. Tempat ibadah ini dulunya bernama Masjid Al-Muttawien dan merupakan bangunan milik PT Gunung Mas. Tujuan awal pembangunannya adalah sebagai tempat ibadah para juru tulis dan karyawan yang bekerja di pabrik. Dibangun pada tahun 1987, masjid ini memiliki pekarangan yang tidak begitu luas. Masalah sering muncul pada hari jumat dimana lokasinya tidak sesuai untuk melaksanakan sholat jumat. Karena tidak hanya karyawan PT Gunung Mas yang sholat di masjid ini, tapi juga warga setempat. Tepatnya perluasan lahan dimulai pada tahun 1990 dan selesai 9 tahun kemudian atau tahun 1999. Saat itu namanya diubah menjadi Masjid Atta’awun Puncak dengan segala keunikan dan keindahan arsitekturnya. Karena biaya pembangunannya tidak hanya ditanggung oleh PT Gunung Mas, perusahaan juga menghibahkannya kepada pemerintah daerah. Total biaya renovasi dan perluasan lahan masjid ini diperkirakan mencapai 36 miliar rupiah. Selain sumbangan dari PT Gunung Mas, pemerintah daerah dan warga juga turut menyumbang dan mencari dana. Nama Masjid Atta’awun diambil dari kondisi bangunan yang dimaksud, artinya ketakwaan dan kerja sama dalam kebaikan. 2. Pemandangan alam yang indah Daya tarik selanjutnya adalah keindahan alam sekitar serta keindahan taman buatan di serambi masjid. Tidak jauh dari lokasi, pengunjung dapat dengan mudah melihat keindahan alam perkebunan penduduk yang menghijau. Tangga menyerupai terasering juga sangat jelas, yang merupakan sawah aktif milik warga. Keindahan lainnya datang dari perbukitan yang mengelilingi lokasi Masjid Atta’awun Puncak. Hampir semua keindahan alam tersaji dalam warna hijau yang menenangkan pandangan. Berada di ketinggian sekitar meter di atas permukaan laut, cuaca di sini sangat sejuk bahkan beberapa pengunjung menganggapnya dingin. Saat cuaca cerah, segala keindahan yang dimiliki seseorang terlihat begitu jelas. Meski mendung atau cuaca tidak mendukung, keindahan alam sekitar tetap terlihat melalui gugusan awan yang terlihat eksotis. Selain itu, keindahan taman buatan yang mengelilingi masjid juga tak kalah menarik, banyak pengunjung yang menyempatkan diri untuk mengabadikan momen tersebut. 3. Arsitektur Masjid Atta’awun yang unik Arsitektur Masjid Atta’awun terlihat sangat unik karena tidak seperti tempat ibadah umat Islam pada umumnya. Masjid ini memiliki perpaduan bangunan Timur Tengah dan Jawa yang nyaris sempurna. Jika kebanyakan masjid identik dengan kubah, kali ini Anda tidak akan menemukannya di sini. Atap masjid ini berbentuk seperti jamur, jumlahnya cukup banyak. Setiap ruangan atau bagian bangunan memiliki bentuk seperti jamur dengan ukuran yang berbeda-beda. Kubah jamur terbesar ada di bangunan utama, sedangkan kubah jamur di sekitarnya berukuran lebih kecil. Tak berbeda dengan masjid di tempat lain, Masjid Atta’awun Puncak juga memiliki menara yang cukup tinggi. Bangunan yang menjulang tinggi ini tidak terlihat seperti jamur. Sedangkan konsep bangunan Jawa terlihat dari kolam kecil yang mengelilingi masjid. Keberadaan kolam ini bertujuan untuk membasuh kaki dengan makna filosofis yang dalam. Makna yang dimaksud tidak lain adalah siapa saja yang masuk ke dalam masjid harus suci. Baskomnya dangkal karena hanya untuk mencuci kaki. Air di kolam ini berasal dari sungai kecil yang mengalir di sekitar masjid. Uniknya, air ini tidak pernah kering dan selalu mengalir meskipun musim kemarau. Alamat dan rute menuju lokasi Sumber gambar Twitter Jelajahi Jawa Barat Sebenarnya untuk menemukan lokasi Masjid Atta’awun Puncak tidaklah sulit karena letaknya yang sangat strategis. Alamatnya juga jelas, terletak di Jalan Raya Puncak Gadog 90, Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hanya warga di luar Bogor yang kesulitan karena tidak terbiasa dengan akses jalan atau jalan setapak. Masjid ini satu arah dengan Puncak Pass, tentunya menjadi objek wisata sekaligus tempat penginapan yang tidak pernah sepi. Sehingga bisa anda jadikan sebagai patokan utama saat anda berkunjung ke masjid ini. Dari Alun-alun Bogor jarak yang dibutuhkan sekitar 30 kilometer, rata-rata memakan waktu 1 jam. Silakan gunakan Tol Jagorawi karena cukup mudah ditemukan dan juga lebih cepat. Setelah keluar pintu tol, lanjutkan ke Jalan Labuhan. Dari sini Masjid Atta’awun Puncak tidak jauh, Anda hanya perlu menuju ke Jalan Raya Puncak dan ikuti jalur utama. Ikuti jalan utama dan lihat sekeliling karena ada beberapa rambu yang bisa digunakan sebagai panduan. Jangan kaget jika perjalanan bisa memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan karena semakin dekat ke tempat itu segalanya menjadi semakin sempit. Namun jangan khawatir, karena keindahan alam di sekelilingnya siap memanjakan Anda selama perjalanan. Jangan lupa buka jendela mobil untuk merasakan sejuknya udara alami yang tidak didapatkan di perkotaan. Tanpa kendaraan bermotor, kawasan puncak ini dijamin bebas polusi. Alasannya karena hampir di mana-mana warna hijau dari berbagai tumbuhan terpelihara dengan sangat indah. Sama seperti tempat ibadah lainnya, Masjid Atta’awun Puncak buka setiap hari tanpa pernah tutup. Letaknya yang strategis sebagai tempat berlalu lalang pengendara semakin mendukung jam operasionalnya. Anda bisa datang untuk beribadah dan beristirahat kapan saja selama berada di sini. Anda tidak perlu membayar karena masjid ini sebenarnya bukan objek wisata. Hanya saja yang membawa kendaraan bermotor sudah ada uang receh yang siap menggantikan tempat parkir. Selain itu, diperlukan biaya untuk bisa menikmati keragaman kuliner di sekitar masjid. Hal ini berlaku bagi Anda yang sedang kehabisan bekal atau memang sengaja tidak membawa dari rumah. Aktivitas menarik di Masjid Atta’awun Puncak Kredit foto Google Maps Theo Petrozza Meski bukan objek wisata, ada banyak aktivitas yang bisa Anda lakukan di Masjid Atta’awun Puncak. Kegiatan utamanya adalah ibadah, namun masih banyak kegiatan lain yang biasa dilakukan pengunjung selama berada di sini. 1. Ibadah Doa Sangat dianjurkan ketika anda berada di masjid, baik yang kita diskusikan kali ini maupun di masjid lain, usahakan untuk melakukannya dengan niat ibadah. Ibadah yang dimaksud tidak lain adalah shalat, Anda bisa shalat berjamaah ketika waktunya tiba. Jika Anda melewatkannya, tidak masalah jika Anda berdoa sendiri atau mencari pengunjung lain yang memiliki niat yang sama untuk bergabung dengan jamaah. 2. Menikmati pemandangan alam Setelah berdoa atau melakukan ibadah utama, Anda dapat melakukan kegiatan lain sesuai keinginan. Di antara sekian banyak aktivitas yang paling dinantikan pengunjung di Masjid Atta’awun Puncak adalah menikmati pemandangan alam. Sawah, kebun, dan sungai menjadi daya tarik utama di sini. 3. Bersantai sambil beristirahat Bagi yang sedang menuju alun-alun, masjid ini siap menawarkan kenyamanan. Itu berarti Anda dapat beristirahat dengan santai di ruang publik dan terbuka ini. Ada banyak tempat untuk dikunjungi yang pastinya bukan di dalam masjid. Di serambi masjid, pengunjung biasanya memilih waktu istirahat dan bersantai. 4. Wisata Kuliner Lokasi masjid ini sangat strategis karena dekat dengan tempat wisata di Bogor. Jadi jangan heran jika di sepanjang jalan banyak warung atau restoran yang menawarkan hidangan utama yang berbeda untuk setiap orang. Tidak perlu jauh-jauh, di sekitar masjid juga banyak pertokoan, tinggal pilih sesuai selera. Fasilitas yang tersedia di area masjid Sumber gambar Google Maps Kang Ensap Masjid Atta’awun memiliki fasilitas yang cukup memadai, bahkan lebih lengkap dari masjid pada umumnya. Yang pertama adalah toilet di sebelah area cuci. Selain itu, tersedia pula tempat parkir mobil yang luas bagi mereka yang datang dengan membawa kendaraan bermotor. Seperti yang sudah disebutkan di atas, banyak juga warung makan di sekitar tempat itu. Masjid ini sebenarnya digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Islam. Namun karena keindahan dan arsitektur bangunannya, tidak sedikit pengunjung yang menjadikan Masjid Atta’awun Puncak sebagai alternatif wisata. Meski bukan yang utama, tempat ini tidak pernah sepi pengunjung, terutama yang sedang dalam perjalanan. SourceSebanyak 3 orang terbakar saat kompleks Masjid Atta'Awun Puncak Bogor kebakaran, Kamis (24/12/2020). Ketiga orang itu dilarikan ke rumah sakit. "Dari keterangan warga dilokasi, sempat ada ledakan, soalnya pemilik kantin ini menyalakan kompor, membuat gas menyala dan kompor juga mengeluarkan api. Kejadiannya pada pukul 07.00
ruang utama Jalur puncak Bogor memang memiliki pemandangan yang begitu menawan. Tak terkecuali jika dinikmati dari bangunan –yang ada di kawasan menjelang Puncak Pass– Masjid At-Ta’awun. Ya, inilah rumah ibadah yang begitu tampak cantik dan penuh pesona di tengah kebun teh di jalur Puncak. Berdiri di atas ketinggian lebih dari 2000 meter diatas permukaan laut, masjid ini selalu ramai disambangi para musafir’ baik dari arah Bandung/Cianjur maupun dari arah Bogor/Jakarta. Masjid dua lantai ini sepertinya tak sekedar untuk ibadah sholat ketika masuk waktu. Masjid ini pula kerap dijadikan meeting point bagi para traveler/wisatawan. Selain dilengkapi dengan fasilitas ibadah yang lengkap, kompleks masjid ini lengkap dengan fasilitas parkir, plus taman yang begitu indah disamping view yang begitu menakjubkan. Untuk memasuki kawasan masjid sendiri harus menaiki anak tangga yang lumayan tinggi dari lokasi parkiran –yang dilengkapi jejeran warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman. Dan yang tak ketinggalan adalah para penjaja barang-barang cinderamata. Karena lokasinya di atas ketinggian, tentunya masjid ini tak memerlukan alat pendingin, meski di siang hari, hawa sejuk serta semilir angin memberi kesejukan tersendiri. Dan wajar, bila air yang ada disana begitu dingin. Ini tentunya akan memberi kesegaran sendiri ketika Anda berwudlu atau sekedar membasuh muka. Wuiiiihh segernya… Masjid dua lantai ini beralaskan ubin kayu warna coklat sementara, sekira dua hingga tiga shaff baris terhampar karpet warna hijau. Lantai satu dipergunakan untuk jamaah pria, sementara jamaah wanita ditempatkan di lantai dua. Meski tempat wudhunya terpisah, namun sayangnya untuk menuju ke ruangan masjid akhirnya jamaah baik pria maupun wanita bertemu di antara pintu gerbang, meski memang, jamaah wanita pada akhirnya nanti harus menuju anak tangga yang ada di sisi kanan pintu masuk tersebut. Tapi paling tidak, sepertinya pengurus masjid ini sudah mengantisipasinya dengan memberikan arah petunjuk. Jadi bagi Anda yang tengah melintas kawasan puncak, ketika masuk waktu sholat tak ada salahnya mampir sekaligus istirahat dan menikmati alam ciptaan Allah Subhanahu Wata’ala yang begitu indah dan memesona, ditemani semilir angin yang sejuk. Masjid yang dibangun 1997 dan kini dikelola oleh Yayasan Dharma Bhakti ini bisa ditempuh sekira 30 menit keluar pintu tol jagorawi menuju Cipanas, dimana posisi tepatnya letak masjid berada sekira 2-3 km sebelum Puncak Pass jika dari arah Jakarta/Bogor. Bahkan dari kejauhan masjid –yang pembangunannya diprakarsai dan diresmikan pada 25 Maret 1999 oleh R Nuriana, Gubernur Jawa Barat saat itu– sudah tampak terlihat kemegahannya. Arsitektur kubah masjid ini terlihat menyerupai jamur. Catatan Masjid ini terakhir saya sambangi pada 25 Juli 2009 lalu saat dhuhur tiba.Masjid Atta'Awun - Liburan ke Puncak, merupakan suatu kegiatan yang seru dan bisa memberikan momen memorable yanmg tak terlupakan bagi para wisatawan Ibu Kota, sebab disini suasana dan cuacanya yang jauh berbeda dengan keseharian Perkotaan sehingga dijamin bisa memberikan refreshing yang menyenangkan.. bisniswisata.co.id. Di Puncak Bogor banyak aneka wisata dan kuliner yang tersedia di– Bagi Anda yang pernah tahu, bahkan sering mengunjungi Cisarua, Puncak, Bogor, pastinya sudah tak asing lagi dengan Masjid Atta’awun’. Masjid ini sering dijadikan tempat singgah para pengguna jalan untuk mendirikan salat, atau hanya sekedar beristirahat untuk melepas lelah. Selain asri, masjid ini juga terbillang cukup megah denga segala fasilitas yang menyenangkan. Maka, tak heran, jika banyak orang yang menyempatkan diri untuk salat di masjid tersebut. Di balik keindahan masjid tersebut, ada kisah tersembunyi yang begitu menggetarakan jiwa. Berikut kisah lengkapnya Terpisah Cukup Lama Cerita nyata ini mengisahkan dua orang sahabat yang terpisah cukup lama, mereka adalah Ahmad dan Zaenal. Ahmad adalah seorang yang pintar sekali, bisa dibilang dia cukup cerdas. Tapi sayangnya, kehidupannya kurang beruntung secara ekonomi. Sedangkan Zaenal, terlahir dari keluarga yang berkecukupan sehingga dapat mendukung karir dan masa depannya. Setelah terpisah cukup lama, mereka akhirnya dipertemukan disebuah tempat yang istimewa, ya, di koridor wudhi toilet sebuah masjid megah dengan arsitektur cantik yang memiliki view pegunungan kebun the yang terhampar hijau di bawahnya. Masjid tersebut bernama Masjid Atta’awun’ yang berada di daerah puncak, Bogor. Kehidupan Zaenal semakin makmur, sebab dia sudah menjadi seorang manager kelas menengah. Necis. Parlente. Tapi tetap menjaga kesalehannya. Ia memiliki kebiasaan, setiap kali keluar kota, Zaenal selalu menyempatkan diri menyambangi masjid di kota yang ia singgahi. Untuk memperbaharui wudhu, dan sujud syukur. Syukur-syukur masih dapat waktu yang diperbolehkan shalat sunnah, maka ia shalat sunnah juga sebagai tambahan. Seperti basa, setibanya di Puncak Pas, Bogor. Ia mencari masjid, ia pinggirkan mobilnya, dan bergegas masuk ke masjid yang ia temukan. Di sanalah ia menemukan Ahmad. Cukup terperangah Zaenal ini. Ia tahu sahabatnya ini meski berasal dari keluarga tak punya, tapi pintarnya minta ampun. Zaenal tidak menyangka bila berpuluh tahun kemudian ia menemukan Ahmad sebagai merbot masjid. Pertemuan Keduanya “Maaf,” katanya menegor sang merbot. “Kamu Ahmad kan? Ahmad kawan SMP saya dulu?” Yang ditegur tidak kalah mengenali. Lalu keduanya berpelukan, Ahmad berucap, “Keren sekali Kamu ya Mas… Manteb…”. Zaenal terlihat masih dalam keadaan memakai dasi. Lengan yang digulungnya untuk persiapan wudhu, menyebabkan jam bermerknya terlihat oleh Ahmad. “Ah, biasa saja…” Zaenal menaruh iba. Ahmad dilihatnya sedang memegang kain pel. Khas merbot sekali. Celana digulung, dan peci didongakkan sehingga jidatnya yang lebar terlihat jelas. “Mad… Ini kartu nama saya…” Ahmad melihat. “Manager Area…”. Wuah, bener-bener keren.” “Mad, nanti habis saya shalat, kita ngobrol ya. Maaf, kalau kamu berminat, di kantor saya ada pekerjaan yang lebih baik dari sekedar merbot di masjid ini. Maaf…” Ahmad tersenyum. Ia mengangguk. “Terima kasih ya… Nanti kita ngobrol. Selesaikan saja dulu shalatnya. Saya pun menyelesaikan pekerjaan bersih2 dulu… Silahkan ya, yang nyaman”. Sambil wudhu, Zaenal tidak habis pikir. Mengapa Ahmad yg pintar, kemudian harus terlempar darik kehidupan normal. Ya, meskipun tidak ada yang salah dengan pekerjaan sebagai merbot, tapi merbot… ah, pikirannya tidak mampu membenarkan. Zaenal menyesalkan kondisi negerinya ini yg tidak berpihak kepada orang-orang yang sebenarnya memiliki talenta dan kecerdasan, namun miskin. Air wudhu membasahi wajahnya. Sekali lagi Zaenal melewati Ahmad yang sedang bersih-bersih. Andai saja Ahmad mengerjakan pekerjaannya ini di perkantoran, maka sebutannya bukan merbot. Melainkan “office boy”. Tanpa sadar, ada yang shalat di belakang Zaenal. Sama-sama shalat sunnah sepertinya. Zaenal Bertemu Marbot yang Sesungguhnya Setelah menyelesaikan shalatnya Zaenal sempat melirik. “Barangkali ini kawannya Ahmad,” gumamnya. Zaenal menyelesaikan doanya secara singkat. Ia ingin segera bicara dengan Ahmad. “Pak,” tiba2 anak muda yang shalat di belakangnya menegur. “Iya Mas?” “Pak, Bapak kenal emangnya sama bapak Insinyur Haji Ahmad?” “Insinyur Haji Ahmad?” “Ya, insinyur Haji Ahmad” “Insinyur Haji Ahmad yang mana?” “Itu, yang barusan ngobrol sama Bapak” “Oh… Ahmad… Iya. Kenal. Kawan saya dulu di SMP. Emangnya udah haji dia?” “Dari dulu udah haji Pak. Dari sebelum beliau bangun ini masjid” Kalimat itu begitu datar. Tapi cukup menampar hatinya Zaenal, “Dari dulu sudah haji. Dari sebelum beliau bangun masjid ini” Anak muda ini kemudian menambahkan, “Beliau orang hebat Pak. Tawadhu’. Saya lah yg merbot asli masjid ini. Saya karyawannya beliau. Beliau yang bangun masjid ini Pak. Di atas tanah wakafnya sendiri. Beliau biayai sendiri pembangunan masjid indah ini, sebagai masjid transit mereka yg mau shalat. Bapak lihat hotel indah di sebelah sana? Itu semua milik beliau. Tapi beliau lebih suka menghabiskan waktunya di sini. Bahkan salah satu kesukaannya, aneh. Yaitu senangnya menggantikan posisi saya. Karena suara saya bagus, kadang saya disuruh mengaji saja dan azan”. Zaenal tertegun, entah apa yang ada di hati dan di pikiran Zaenal saat itu. Terdapat pelajaran dari kisah pertemuan kedua sahabat itu. Jika Ahmad itu adalah kita, mungkin begitu bertemu dengan kawan lama yang sedang melihat kita membersihkan toilet, segera kita beritahu posisi kita yang sebenarnya. Dan jika kemudian kawan lama kita ini menyangka kita merbot masjid, maka kita akan menyangkal dan kemudian menjelaskan secara detail begini dan begitu. Sehingga tahulah kawan kita bahwa kita inilah pewakaf dan yang membangun masjid ini. Tapi kita bukan Haji Ahmad. Dan Haji Ahmad bukannya kita. Semoga ia selamat dari rusaknya nilai amal, sebab ia tetap tenang dan tidak risih dengan penilaian manusia. Haji Ahmad merasa tidak perlu menjelaskan apa-apa. Dan kemudian Allah yang memberitahu siapa dia sebenarnya. [su_box title=”Baca Juga” style=”glass”] Kisah Kuli Bangunan yang Berhasil Dirikan Masjid dan Rumah Tahfiz [/su_box] “Al mukhlishu, man yaktumu hasanaatihi kamaa yaktumu sayyi-aatihi” Orang yang ikhlas itu adalah orang yang menyembunyikan kebaikan-kebaikannya, seperti ia menyembunyikan keburukan-keburukan dirinya.” [Ya’qub YahimaHullah, dalam kitab Tazkiyatun Nafs]. AUTOMagz– Libur Lebaran telah usai, namun sejumlah destinasi wisata di kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor masih ramai dikunjungi wisatawan. Arus lalulintas dari arah Jakarta menuju Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor masih padat pada Selasa (10/5). Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan Cisarua, Effendi memaparkan, pada libur